Mahakam Daily – Anggota DRPD Kaltim, Agus Suwandy mengingatkan masyarakat, agar menjauhi peredaran narkoba. Mulai dari mengedarkan hingga mengonsumsi. Demikian disampaikannya dalam sosialisasi perda atau sosper yang berlangsung di Gang Kejaksaan, Jalan AW Syahranie, Air Hitam, Samarinda Ulu, Ahad, 21 April 2024.
“Ini penting dan jangan dianggap enteng. Karena yang namanya narkoba ini makin berkembang. Bukan berkurang,” kata politikus Partai Gerindra Kaltim tersebut.
Sosper tersebut, membahas intisari dari Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2022 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN), Prekursor Narkotika dan Psikotropika.
Kegiatan tersebut merupakan agenda rutin setiap anggota legislator di DPRD Kaltim.
“Saya mendapat tugas dari pemerintah untuk menjelaskan perda nomor 4 tahun 2022 tentang narkoba ini. Kalau untuk memberantas narkoba itu tugas kita semua. Tapi kalau pemerintah itu, bagaimana kita mengurangi dan menyadarkan masyarakat dari pengaruh buruk narkoba,” tegasnya.
Agus Suwandy berpesan kepada masyarakat peserta sosper, agar selalu menjaga anggota keluarga dari bahaya narkoba.
Ia juga menyarankan, apabila ada bagian dari keluarga yang kadung jadi pemakai narkoba, agar memberanikan diri untuk direhabilitasi. Tujuannya, agar terlepas dari kecanduan barang haram tersebut.
“Kalau kena, enggak ada ampunan, bukan hanya remaja, tapi orangtua juga,” ucapnya.
“Tujuan orang memproduksi ini (narkoba) agar generasi muda rusak. Sudah ekonomi kurang mantap, ditambah dengan penyakit narkoba. Ini pesan saya, jaga keharmonisan keluarga,” kata Agus, menambahkan.
Hal yang disampaikan Agus Suwandy, senada dengan pemaparan Akademisi dari Universitas Mulawarman, Dadang Imam Ghozali, salah satu pemateri dalam sosper tersebut.
Salah satu cara mencegah peredaran narkoba. Di antaranya adalah memperkuat ketahanan keluarga. “Faktor keluarga adalah satu hal yang bisa mencegah narkoba,” ucapnya.
Menurut Dadang, peran orangtua penting dalam hal ini. Mereka dituntut selalu peduli dengan minat dan aktivitas yang digeluti anak. “Ketidakpeduliaan bakal menjadi pintu masuk narkoba di dalam keluarga.”
“Generasi muda harus dijaga dan diajarkan untuk menjauhi narkoba. Karena mereka adalah penerus dan generasi emas,” tandasnya.
Ditambahkan narasumber kedua, Khairunnisa selaku perwakilan BNN Kaltim, yang menerangkan bahwa peredaran narkoba di Kaltim terus meningkat setiap tahun. Di mana, bahaya narkoba ini menyasar kalangan pelajar, mahasiswa, hingga pekerja.
Ia berharap, dengan adanya sosper–agenda rutin anggota dewan–ini, masyarakat jadi lebih mengerti tentang dampak negatif narkoba. Sehingga bersama-sama memberantas dan mencegah penyalahgunaan narkoba.
“Apalagi sekarang banyak ditemukan narkoba jenis baru yang belum terdeteksi. Sabu cair dan tembakau gorila, di antaranya,” pungkasnya.