Kebakaran di Jalan Pangeran Hidayatullah Samarinda, Bangunan Kayu Rata dengan Tanah

Satu pagi yang sunyi di Karang Mumus pecah oleh kobaran api yang melahap rumah makan dan bangsal kayu, meninggalkan puing.

Kebakaran yang menghanguskan dua bangunan di Jalan Pangeran Hidayatullah, Samarinda. (dok)

Foto : Kebakaran yang menghanguskan dua bangunan di Jalan Pangeran Hidayatullah, Samarinda. (dok)

Samarinda, Mahakamdaily – Kebakaran melanda sebuah rumah makan dan sebuah bangsal kayu di Jalan Hidayahtullah RT 13 Gang 1, Kelurahan Karang Mumus, Kecamatan Samarinda Kota, Kamis (23/5/2024). Peristiwa yang terjadi pada pagi hari itu mengakibatkan sejumlah bangunan ludes terbakar.

Diduga, api muncul dari dapur rumah makan. Sekitar pukul 06.27 WITA, si jago merah mulai membesar.

Ica (30), salah satu warga di gang tersebut, menuturkan, ia mendengar teriakan untuk segera keluar dari rumah. “Saya dengar orang teriak ada kebakaran, saya kira kebakaran di depan gang. Ternyata api sudah masuk gang. Saya bangun dan menggedor kamar teman saya (Yaya) untuk keluar rumah bersama,” ujar Ica.

Ica dan Yaya menyelamatkan diri hanya dengan membawa ponsel dan tas. Rumah kayu berwarna putih yang baru mereka huni selama lima bulan habis dilalap api, menyisakan tiang-tiang kayu. “Tidak ada yang tersisa, semua habis terbakar. Untuk menyelamatkan selembar baju pun tidak bisa,” kata Ica.

Yaya (26) merasa bersyukur telah dibangunkan oleh Ica. “Alhamdulillah masih diberi nafas kehidupan oleh Allah. Ketika dibangunkan, saya hanya mengambil jilbab, jaket, dan celana yang ada di depan mata, serta menyelamatkan ponsel dan tablet untuk bekerja,” jelas Yaya.

Keduanya kini mengungsi di rumah keluarga. Meski kehilangan banyak, mereka merasa bersyukur. “Allah akan memberi ganti yang lebih baik,” ucap Ica.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkar) Kota Samarinda, Hendra AH, mengatakan pihaknya menerima informasi kebakaran pada pukul 06.25 WITA.

“Gang 1 sempit dan buntu, menjadi kendala dalam evakuasi. Beruntung air sungai sedang pasang sehingga sumber air mencukupi untuk memadamkan api,” jelas Hendra.

Tim Disdamkar bersama relawan dari berbagai komunitas berhasil memadamkan api dalam waktu 1 jam 20 menit, sekitar pukul 07.40 WITA. Api benar-benar padam pada pukul 08.10 WITA. Dugaan sementara, kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik di rumah makan.

“Saat ini penyelidikan masih berlangsung. Dari pendataan, terdapat 2 Kepala Keluarga (KK) dan 6 jiwa yang terdampak dalam musibah ini,” tutup Hendra.

Hendra menyebutkan, pada saat proses pemadaman, terdapat satu petugas damkar yang mengalami luka robek di jari. (*)

Lebih dari dua jam hujan mengguyur kota Samarinda. Simpang Tiga

Pembangunan IKN yang ambisius di Kalimantan Timur ternyata beiringan dengan

Mahakam Daily – Sepak bola Kaltim memang tidak bisa dianggap