Logo Mahakamdaily.com

Gaji dan Kompensasi Belum Dibayar, Buruh PT SLJ Samarinda Bakar Baju Kerja

Buruh menuntut gaji sejak Desember 2023 hingga Februari 2024 dan kompensasi dari 2020 hingga 2023, yang tak kunjung ditunaikan perusahaan.

Aksi Demo Buruh PT SLJ Global Tbk Samarinda menuntut hak gaji dan kompensasi. (GNJ/Mahakam Daily)

Foto : Aksi Demo Buruh PT SLJ Global Tbk Samarinda menuntut hak gaji dan kompensasi. (GNJ/Mahakam Daily)

Mahakam Daily – Ratusan buruh kembali menggelar aksi demo di depan Kantor PT SLJ Global Tbk pada Selasa (19/3/2024). Mereka menuntut gaji sejak Desember 2023 hingga Februari 2024 dan kompensasi dari 2020 hingga 2023, yang tak kunjung ditunaikan perusahaan.

Dari pantauan Mahakam Daily, aksi demo dimulai pagi sekali, sekira pukul 07.00 waktu Indonesia tengah. Terdengar dari pengeras suara, aksi itu merupakan seruan kebersamaan para pekerja yang terdampak.

Cori, salah satu buruh PT SLJ Global Tbk, Cori mengatakan pihaknya meminta kejelasan dari perusahaan, dan mereka mendesaknya untuk membayar seluruh gaji yang belum terbayar.

“Kompensasi dan gaji kami belum dibayar, malah perusahaan minta banding ke kami. Kami hanya ingin hak-hak (gaji) dipenuhi,” kata Cori.

Cori bersama rekan seperjuangannya menyatakan sudah tidak percayaa lagi kepada perusahaan. Terlebih kekecewaan buruh sudah tak terbendung. Sebagai simbol kekecawaan, para buruh membakar baju PDH kerja mereka di depan pagar PT SLJ Global Tbk.

“Percuma kami menggunakan seragam SLJ, tetapi kami tidak dianggap sebagai karyawan karena perusahaan tidak memberikan hak kami,” ungkapnya.

Cori menambahkan, pihaknya akan terus berjuang dan mendesak perusahaan sampai tuntutan mereka terpenuhi.

“Banyak sekali karyawan yang membutuhkan uang untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari,” jelasnya.

Terakhir, ia menyampaikan jika sudah memberi surat terkait masalah mereka.

“Namun sampai saat ini, perusahaan belum ada inisiatif untuk membayar kompensasi dan gaji kami,” pungkasnya.

Meski demikian, situasi massa aksi demo buruh tetap terkendali. Sebanyak 150 personel aparat keamanan gabungan dari Polresta Samarinda dan polsek Samarinda Seberang menjaga dan mengamankan aksi demo tersebut..

Print Friendly, PDF & Email
Baharuddin Demmu menegaskan bahwa penggelembungan dan pengurangan suara Demokrat merupakan
KPU RI bergerak cepat menanggapi putusan MK dengan agenda khusus: