Mahakam Daily – Kota Bontang boleh jadi dikenal sebagai penghasil migas, tapi ironisnya, tak semua warganya bisa menikmati jaringan gas rumah tangga. Hal ini kembali diangkat oleh Komisi II DPRD Kaltim saat rapat dengar pendapat bersama Perusda MMP, Senin lalu.

Anggota Komisi II, Shemmy Permata Sari, mendorong agar Perusda MMP—yang punya keterkaitan langsung dengan sektor migas—lebih proaktif dalam menjawab kebutuhan energi di kota tersebut. Apalagi, menurut Shemmy, Bontang saat ini tidak memiliki sumber batu bara seperti daerah lain, sehingga kebutuhan akan gas menjadi sangat vital.

“Contohnya, di Bontang, jaringan gas belum terpenuhi semua ke rumah-rumah. Oleh karena itu, diharapkan MMP dapat melihat ini sebagai pasar dan pemenuhan kebutuhan masyarakat dengan memberikan kuota gas kepada Kota Bontang,” ujarnya, Senin (5/5/2026).

Ia menilai, peran Perusda seharusnya tak hanya mengejar keuntungan bisnis, tapi juga hadir sebagai solusi atas persoalan mendasar masyarakat. Menurut Shemmy, ini bukan cuma peluang pasar, tapi tanggung jawab daerah.

Apalagi saat ini PT Pertagas Niaga sudah mulai menyuplai LNG perdana untuk industri di Bontang, khususnya ke PT Energi Unggul Persada (EUP). Namun untuk sektor rumah tangga dan layanan dasar lainnya, kebutuhan energi masih jauh dari kata cukup.

“Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan energi di Kota Bontang dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat,” pungkas Shemmy.

(adv/dprdkaltim)