Mahakam Daily – Sekolah Dasar Negeri 021 Loa Kulu, Desa Margahayu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), menjadi korban penambang ilegal yang menyerobot lahan sekolahnya. Kepala Sekolah SDN 021, Didik Purwanti mengatakan, lahan sekolah yang ditanami pohon mangga, rambutan, dan akasia itu sudah digali oleh oknum penambang tanpa izin.

Didik mengungkapkan, ia mengetahui hal itu saat sedang mengikuti bimbingan teknis di Balikpapan. Setelah mendapat kabar dari warga setempat tentang kebisingan ekskavator penambang ilegal di belakang rumahnya.

“Saya chat untuk menanyakan lokasinya di mana, lalu dijawab, ini di belakang sekolah,” kata Didik, Senin (13/11/2023).

Dirinya kemudian menghubungi penjaga sekolah, Budi, untuk mengecek lokasi sekolah dan meminta Budi untuk memotret lokasi tersebut.

“Ternyata sudah nyerobot lahan sekolah tapi posisinya belum digali,” ujarnya.

Ia menginstruksikan Budi untuk menegur para penambang. Setelah ditegur, mereka bergeser agak menjauh dari lahan sekolah. Namun, saat Didik sedang di Samarinda, ia mendapat kabar bahwa galian sudah menyerobot lahan sekolah lagi.

“Sedikit lagi akan terkena pembatas tembok sekolah. Saya sangat marah, karena galiannya sangat dalam,” tuturnya.

Selain itu, dirinya mengatakan menolak jika penambang menawarkan ganti rugi dan meminta penambang untuk mengembalikan lahan sekolah seperti semula.

“Kami bukan pengemis, SD 021 walaupun tertatih-tatih tetapi pantang untuk menjadi pengemis,” ucapnya.

Ia juga mengundang wali murid untuk berdiskusi, semua wali murid menolak ganti rugi dari penambang. Mereka khawatir anak-anak mereka menjadi korban lubang tambang.

Ia mengaku khawatir jika terjadi hujan, tanah akan longsor dan sudah melarang murid-murid untuk bermain di belakang sekolah.

“Tapi namanya anak-anak kadang susah diatur, itu yang paling saya takutkan,” tutupnya.