Mahakam Daily – Pemerataan pembangunan rumah ibadah menjadi salah satu perhatian serius DPRD Kalimantan Timur sebagai bagian dari upaya menjaga keseimbangan antara pembangunan fisik dan kebutuhan spiritual masyarakat. Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ekti Imanuel, menilai dukungan terhadap fasilitas keagamaan bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga tentang memperkuat nilai kebersamaan dan keimanan warga di daerah.

Menurutnya, pembangunan rumah ibadah yang merata di seluruh wilayah Kaltim harus dipandang sebagai investasi sosial jangka panjang. Keberadaan tempat ibadah yang layak, kata Ekti, mampu memperkuat solidaritas masyarakat serta menjadi ruang bagi pembinaan moral dan pendidikan rohani.

“Pembangunan seperti ini bukan sekadar soal fisik bangunan, tetapi wujud dukungan terhadap kehidupan rohani dan kebersamaan masyarakat,” ujarnya.

Ekti menjelaskan, banyak daerah di Kaltim yang masih membutuhkan dukungan serupa, terutama di wilayah pedalaman dan perkampungan yang jauh dari pusat kota. Pemerataan bantuan keagamaan menjadi bentuk kehadiran negara yang sesungguhnya, tanpa memandang latar belakang keyakinan.

Ia menargetkan pembangunan atau rehabilitasi 500 rumah ibadah selama masa jabatannya, meningkat dua kali lipat dari periode sebelumnya yang telah menyentuh 225 lokasi. Target ini diharapkan bisa memperkuat pelayanan keagamaan serta memperluas akses masyarakat terhadap fasilitas ibadah yang layak.

“Tempat ibadah adalah pusat pertumbuhan iman dan kehidupan sosial. Pemerintah harus memastikan setiap warga memiliki ruang untuk beribadah dengan layak dan damai,” tegasnya.

DPRD Kaltim mendorong agar sinergi antara masyarakat, lembaga keagamaan, dan pemerintah terus diperkuat. Sebab, pembangunan rumah ibadah bukan hanya wujud toleransi, melainkan juga langkah nyata membangun karakter dan moral bangsa.

(adv/dprdkaltim)