Keterlibatan Masyarakat adalah Kunci Regenerasi Atlet

kecintaan terhadap olahraga dan partisipasi aktif masyarakat adalah kunci utama dalam melahirkan generasi atlet yang berbakat dan berprestasi

ilustrasi partisipasi masyarakat dalam aktivitas olahraga. (Ist)

Foto : ilustrasi partisipasi masyarakat dalam aktivitas olahraga. (Ist)

Mahakam DailyDispora Kaltim memiliki pendekatan unik dalam upaya mencetak atlet berprestasi di Kaltim. Menurut Juanda, Koordinator Perencanaan Dispora Kaltim, kecintaan terhadap olahraga dan partisipasi aktif masyarakat adalah kunci utama dalam mendorong regenerasi atlet yang berbakat dan berprestasi. Menurutnya, minat terhadap olahraga adalah modal dasar yang perlu dipupuk dan didukung sejak dini.

Juanda menjelaskan bahwa minat seseorang pada olahraga dapat menjadi jalan pembinaan yang efektif. Ketika seseorang benar-benar mencintai olahraga, mereka akan menemukan cara untuk tetap berlatih, meskipun beberapa cabang olahraga membutuhkan peralatan yang tidak murah.

“Ketika masyarakat terlibat aktif dan tertarik pada olahraga, proses penjaringan dan pembinaannya akan lebih mudah. Otomatis, prestasi itu akan mengikuti,” katanya, pada Minggu (10/11/2024).

Ia menyampaikan bahwa membangun ekosistem olahraga yang sehat di tengah masyarakat harus dimulai dari membudayakan pola hidup sehat melalui olahraga. Langkah ini dapat menjadi fondasi yang kuat bagi proses regenerasi atlet yang lebih baik ke depannya. Dengan meningkatkan partisipasi masyarakat, Dispora berharap potensi olahraga di Kaltim bisa terus berkembang.

Dispora Kaltim mendukung berbagai kegiatan olahraga yang rutin digelar, mulai dari kejuaraan usia dini hingga turnamen terbuka. Menurut Juanda, event-event ini penting untuk memperkenalkan berbagai cabang olahraga kepada masyarakat dan menjadi peluang besar regenerasi atlet, bahkan wadah bagi calon atlet muda mengasah bakat.

“Partisipasi yang tinggi dari masyarakat adalah kunci utama membangun ekosistem olahraga dan proses regenerasi atlet,” tutupnya. (adv)

Mahakam Daily – Sepak bola Kaltim memang tidak bisa dianggap