Agus Suwandi Usung Generasi Emas Lewat Sosialisasi Perda Kepemudaan

Pemuda adalah harapan bangsa, dan pemerintah merangkulnya lewat Perda Nomor 8 Tahun 2022. Tujuannya, bermuara pada generasi emas 2045.

Suasana dalam Sosper yang digelar Anggota DPRD Kaltim, Agus Suwandi. (Dok)

Foto : Suasana dalam Sosper yang digelar Anggota DPRD Kaltim, Agus Suwandi. (Dok)

Mahakam Daily – Anggota DPRD Kaltim, Agus Suwandi, memastikan peran pemerintah dalam merangkul pemuda melalui Sosialisasi Peraturan Daerah (Sosper) Nomor 8 Tahun 2022 tentang Kepemudaan. Kegiatan ini berlangsung di Kantor DPD Partai Gerindra Kaltim, Jalan Kadrie Oening, Samarinda, pada Ahad, 5 Januari 2024.

Acara ini menghadirkan dua narasumber utama. Pertama, Andi Asran Siri selaku tokoh kepemudaan dan akademisi dari salah satu universitas terbesar di Samarinda, Dadang Imam Ghozali. Keduanya turut menyampaikan gagasan terkait peran pemuda dalam pembangunan masa depan.

Agus Suwandi, di hadapan para peserta yang didominasi generasi z atau gen z, menyampaikan sejumlah hal yang perlu dilakukan pemuda dalam pembangunan Indonesia ke depan. Terutama menyongsong era Generasi Emas pada 2045, ketika Indonesia genap merayakan 100 tahun kemerdekaannya.

“Pemuda itu mempunyai peran penting. Dan itu harus dipersiapkan oleh pemerintah dalam rangka ikut serta di dalam pembangunan,” ujar Agus.

Ia menyoroti perlunya keterlibatan generasi muda dalam berbagai program pemerintah, seperti pendidikan gratis dan makan bergizi, yang menjadi bagian dari kebijakan pemimpin terpilih.

Agus menilai, program ini merupakan langkah awal dalam mencetak sumber daya manusia unggul, yang kelak menjadi tulang punggung bangsa ketika sumber daya alam mulai menipis.

“Sasaran dari Perda ini adalah Generasi Z atau Gen Z. Mereka dekat dengan media sosial. Artinya, pendekatan ke mereka harus lebih kreatif dan relevan dengan keseharian mereka,” tambahnya.

Sosialisasi ini juga membahas bagaimana pemerintah dapat melibatkan pemuda dalam kegiatan-kegiatan strategis. Seperti sektor pendidikan, kewirausahaan, dan teknologi.

Sebagai penutup, Agus mengingatkan bahwa kebijakan ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat, akademisi, dan para pemuda itu sendiri.

Mahakam Daily – Sepak bola Kaltim memang tidak bisa dianggap