Mahakam Daily – Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Timur, Firnadi Ikhsan, menyoroti kinerja sejumlah Perusahaan Daerah (Perusda) yang dinilai belum optimal dalam memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kaltim.
“Perusda Kalimantan Timur ini dibentuk untuk menghasilkan PAD. Tapi juga harus memberi pelayanan kepada masyarakat, seperti PDAM atau Perusda di sektor pertanian,” kata Firnadi, Jumat (5/6/2025).
Ia menilai potensi sumber daya alam (SDA) Kaltim sangat besar, namun belum dikelola secara maksimal oleh BUMD daerah. Minimnya terobosan, lemahnya manajemen, serta belum optimalnya penerapan prinsip bisnis menjadi tantangan utama.
“Harusnya Perusda kita berada di garis depan. Kita ini pemilik SDA terbesar di Indonesia,” tegasnya.
Firnadi juga menyoroti lambannya proses transformasi status hukum dari Perusda menjadi Perseroda. Menurutnya, perubahan ini penting untuk membuka ruang ekspansi usaha yang lebih luas dan akuntabel. Selain itu, banyak Perusda disebut masih belum mengantongi izin usaha lengkap, yang menghambat operasional bisnis.
“Kita butuh manajer-manajer Perusda yang punya wawasan bisnis. Tanpa itu, sulit berharap PAD yang signifikan,” lanjutnya.
Ia juga menekankan pentingnya tata kelola yang sehat dan transparan agar setiap laporan dan kinerja dievaluasi secara rutin. Firnadi berharap ada sinergi lebih kuat antara Pemprov, DPRD, dan BUMD agar Perusda bisa menjadi motor pendapatan daerah yang nyata.
“Kalau Perusda dikelola dengan benar, PAD bisa meningkat tanpa harus menaikkan pajak masyarakat,” pungkasnya.
(adv/dprdkaltim)