Mahakam Daily – Lusinan pedagang Pasar Pagi Samarinda berkumpul untuk menyatakan pendapat.
Mereka berpadu dalam FP3 atau Forum Persatuan Pedagang Pasar Pagi.
Thoriq Hakim, yang mewakili suara pedagang Pasar Pagi, menyatakan pihaknya kecewa terhadap Pemkot Samarinda.
Kekecekawaan itu dari rencana pemkot ingin memindah para pedagang karena Pasar Pagi akan pemugaran.
“Kami kecewa kepada Pemkot Samarinda terkait pernyataannya soal rekonstruksi Pasar Pagi.” kata Thoriq Hakim, mengutip Kaltim.antaranews.com.
Thoriq mengatakan tidak ada pelibatan pedagang terkait membahas proyek tersebut.
Pedagang merasa tak untung jika harus pindah lokasi.
Pedagang rencananya akan menyebar ke beberapa titik, di antaranya pasar seperti Pasar Segiri, Mall Mesra Indah, Pasar Kedondong, Pasar Sungai Dama, Pasar Merdeka.
“Kami mengusulkan agar relokasi ditempatkan pada satu lokasi yang tidak jauh dari Pasar Pagi,”
“Dan tempat harus bebas dari risiko banjir, juga mudah dijangkau oleh kendaraan umum, seperti kawasan Citra Niaga dan eks Pelabuhan Peti Kemas Samarinda,” jelas Thoriq.
Ia menyebut pedagang yang terdata berjumlah 2.800, “Mereka siap untuk berdialog dengan Wali Kota Samarinda untuk mencari solusi terbaik,” ungapnya.
Tanggapan Pemerintah
Kepala UPTD Pasar Pagi, Abdul Asis menengarai Pemkot Samarinda saat ini tengah mempersiapkan pemindahan ribuan pedagang Pasar Pagi.
Pihaknya akan mengajak pedagang untuk mencapai kesepakatan bersama.
“Pemkot Samarinda akan melakukan sosialisasi lebih lanjut,” katanya.
Selama proyek berlangsung, pedagang yang aktif tidak perlu membayar biaya sewa alias gratis.
Modernisasi Pasar Pagi
Rencana pemugaran pasar sudah bergulir sejak awal tahun 2023 ini.
Kepala Dinas Perdagangan Samarinda, Marnabas Patiroy menggambarkan Pasar Pagi akan menghapad ke Masjid Raya.
Akses pasar juga akan terhubung dengan kawasan Citra Niaga.
Proyek ini menyerap Rp280 miliar. “Pelelangan rencananya akan di mulai sekitar bulan April atau Mei,” kata Marnabas mengutip Adakah.id
“Desainnya akan ada 4 lantai nanti. Jadi untuk di awal, basement khusus itu kan lebarnya 1 hektar jadi kita turunkan setengah ya basement untuk parkir,” jelasnya.
Lantai pertama untuk pasar basah, menjajakan ikan dan sembako.
Kedua, tekstil dan emas. Ketiga, deretan toko baju jadi.
Dan paling atas, semacam pujasera makanan. Konsepnya menghadap Sungai Mahakam.