Mahakam Daily – Terik matahari hampir mencapai puncaknya ketika halaman parkir Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Koperasi Samudera Sejahtera (Komura) Samarinda berubah jadi arena perebutan gengsi. Sabtu, 16 Agustus 2025, tepat pukul 11.20 WITA, puluhan pasang mata menyorot seutas tambang yang siap ditarik dua tim finalis.
Sejak pagi, suara sorak dan tawa sudah membaur di Jalan Pelabuhan, Kelurahan Karang Mumus. Lomba tarik tambang ini bukan sekadar permainan, melainkan perayaan. Buruh pelabuhan, pengurus, hingga pengawas Komura ikut ambil bagian dalam rangka memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia.
Duel sengit di babak final

Sampai babak final, tersisa dua nama besar, yakni Unit 23 melawan Pengawas-Pengurus. Pertandingan digelar sistem dua kemenangan. Set pertama, Unit 23 tak butuh banyak waktu. Tarikan singkat membuat lawannya tumbang, dan sorak-sorai menggema.
Namun set kedua, keadaan berbalik. Butuh perjuangan panjang, akhirnya giliran Pengawas-Pengurus yang menyamakan kedudukan. Skor imbang, satu sama. Panitia pun memberi jeda lima menit. Waktu singkat itu dimanfaatkan kedua tim untuk mengatur napas, meneguk air, dan menyusun strategi.
Set penentu jadi panggung yang menegangkan. Kedua tim ini memang punya riwayat. Tahun lalu, Unit 23 keluar sebagai juara, membangkitkan tekad bagi Pengawas-Pengurus. Kini, mereka kembali bertemu dengan gengsi yang sama, mempertahankan gelar atau membalas dendam.
Hitungan juri menggema. Satu, dua, tiga—tambang tertarik ke dua arah. Keringat bercucuran, telapak kaki menekan aspal. Unit 23 mencoba bertahan, namun dominasi Pengawas-Pengurus tak terbendung. Hampir satu menit tarik-menarik berlangsung, lalu teriakan kemenangan pecah. Unit 23 tergeser ke tengah. Final berakhir, Pengawas-Pengurus meraih juara.

“Wah, seru banget ya. Ada semangat berbeda dari dua tim, dan akhirnya keinginan balas dendam dari pengurus dan pengawas terwujud hari ini,” kata Pamilianto, Sekretaris TKBM Komura, seusai pertandingan. Baginya, kemenangan hanyalah simbol. Yang utama adalah kebersamaan.
Kebersamaan adalah kunci

“Baik teman-teman pekerja di darat maupun ship-to-ship, momen ini menggambarkan persatuan. Itu semangat para pahlawan kita dalam meraih kemerdekaan,” ujarnya.
Kebersamaan itu juga yang diharapkan jadi pijakan ke depan. Pamilianto menilai manajemen kegiatan tahun ini lebih baik dibanding tahun lalu. Harapannya, kerja-kerja di pelabuhan pun ikut meningkat.
“Siapapun pemenangnya, yang penting adalah semangat bersama,” tambahnya.
Bagi panitia, tarik tambang hanya satu bagian dari rangkaian panjang.
“Ada tenis meja, mini soccer, lalu pembukaan bola voli. Puncaknya nanti ditutup dengan jalan santai,” jelas Sumantri, Koordinator Lomba Tarik Tambang. (*)