Mahakam Daily – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur menilai pengembangan rest area berbasis desa merupakan langkah strategis untuk memperkuat ekonomi masyarakat sekaligus mendorong kemandirian daerah. Ketua DPRD Kaltim, Hasanuddin Mas’ud, menyebut model seperti yang dilakukan di Desa Prangat Baru, Kecamatan Marangkayu, Kutai Kartanegara, bisa menjadi contoh sukses pemberdayaan masyarakat.
Rest area “Odah Bekenyawa” di desa tersebut tak hanya berfungsi sebagai tempat istirahat di jalur Samarinda–Bontang, melainkan menjadi pusat kegiatan ekonomi lokal yang melibatkan warga. Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) ini memadukan sektor wisata, UMKM, dan produk unggulan desa seperti kopi luwak yang kini dikenal luas di pasaran.
Hasanuddin menilai, konsep pengembangan ekonomi berbasis komunitas semacam ini sejalan dengan arah pembangunan berkelanjutan Kalimantan Timur. “Di sini ada kampung yang memproduksi kopi luwak, dan sudah terkenal luas. Potensi seperti ini harus terus didukung agar pelaku UMKM bisa berkembang,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, DPRD, dan masyarakat desa dalam memperkuat rantai ekonomi lokal. Dukungan infrastruktur, akses permodalan, dan promosi menjadi kunci agar desa-desa produktif mampu bersaing.
Hasanuddin berharap, keberhasilan Desa Prangat Baru menjadi inspirasi bagi daerah lain di Kalimantan Timur. “Semoga ke depan, Desa Prangat Baru mampu menjadi barometer perekonomian desa di Kalimantan Timur,” tutupnya.
Inisiatif seperti ini juga diharapkan dapat memperkuat visi pembangunan ekonomi hijau dan berkeadilan di Kalimantan Timur, terutama dalam menghadapi peran baru provinsi ini sebagai penyangga utama Ibu Kota Nusantara.
(adv/dprdkaltim)