Perda Pancasila Disosialisasikan, Agus Suwandi: Kita Rukun karena Ideologi yang Sama

Suasana khidmat di Gang Karya Baru jadi momen penguatan idelogi Pancasila. Ada satu hal yang pasti, Indonesia, Kaltim, Samarinda mesti tetap utuh, meski berbeda-beda.

Suasana dalam Sosialisasi Peraturan Daerah (Sosper) Nomor 9 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan yang digelar Anggota DPRD Kaltim, Agus Suwandi di Gang Karya Baru, RT 13, Jalan Mas Penghulu, Kelurahan Tenun, Samarinda Seberang. (Dok)

Foto : Suasana dalam Sosialisasi Peraturan Daerah (Sosper) Nomor 9 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan yang digelar Anggota DPRD Kaltim, Agus Suwandi di Gang Karya Baru, RT 13, Jalan Mas Penghulu, Kelurahan Tenun, Samarinda Seberang. (Dok)

Mahakam Daily – Cuaca mendung tak menyurutkan warga Gang Karya Baru, RT 13, Jalan Mas Penghulu, Kelurahan Tenun, Samarinda Seberang, untuk duduk mendengarkan Sosialisasi Peraturan Daerah (Sosper) Nomor 9 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan yang digelar Anggota DPRD Kaltim, Agus Suwandi.

Kegiatan rutin yang digelar Agus Suwandi menekankan pada hal yang dianggapnya mendasar, namun kerap terlupa, yakni Pancasila adalah kunci kerukunan bangsa.

Itu adalah agenda keenam dari rangkaian sosper. Bagi Agus Suwandi, Pancasila bukan sekadar dokumen ideologis, melainkan penopang utama harmoni Indonesia yang penuh keberagaman.

“Kita ini sudah merdeka sejak 1945, dan sampai sekarang hampir tidak ada konflik besar karena SARA. Itu bukan kebetulan,” kata politisi dari Fraksi Partai Gerindra itu.

“Suku di Indonesia ini banyak betul, apalagi bahasanya. Tapi semua bisa sepakat dalam ideologi yang sama, yakni Pancasila,” tambahnya.

Ia membandingkan kondisi Indonesia dengan sejumlah negara multietnis lain yang terjebak dalam konflik panjang.

“Lihat negara lain. Banyak yang pecah karena beda etnis dan keyakinan. Kita? Tetap utuh karena sepakat menjaga keanekaragaman,” ucap Sekretaris Umum Partai Gerindra Kaltim itu.

Di hadapan puluhan warga, Agus menegaskan bahwa Perda Nomor 9 Tahun 2023 ini dirancang agar nilai-nilai kebangsaan tidak hanya diajarkan di sekolah, tetapi juga hidup dalam keseharian. Itulah sebabnya, kata dia, seluruh 55 anggota DPRD Kaltim diwajibkan melakukan sosialisasi rutin setiap bulan.

“Tujuannya satu: supaya semua paham, bukan hanya hafal,” ujarnya.

Kehadiran akademisi Universitas Mulawarman, Dadang Imam Ghozali, menambah bobot diskusi. Dalam paparannya, Dadang mengibaratkan Pancasila sebagai lem yang menyatukan Indonesia.

“Ini bukan tanggung jawab pemerintah saja. Kita semua harus menanamkan Pancasila dalam diri sendiri,” katanya.

Ia menekankan pentingnya menjaga keberagaman sebagai wujud konkret dari semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

“Jangan sampai semboyan itu hanya jadi hafalan tanpa pemahaman,” ujarnya.

“Dalam konteks sosial, Pancasila adalah etika bersama. Di sinilah peran pendidikan kebangsaan menjadi penting,” ucapnya, menambahkan.

Warga yang hadir tampak antusias, beberapa mencatat poin penting, lainnya bertanya soal peran keluarga dalam menyemai nilai kebangsaan. (*)

Anggota DPRD Kaltim Agus Suwandi menyosialisasikan program pendidikan gratis dan

Mahakam Daily – Kalimantan Timur memasuki fase penting dalam penyusunan

Mahakam Daily – Distribusi Dana Bagi Hasil (DBH) bagi kabupaten

Mahakam Daily – Pemerataan pembangunan infrastruktur masih menjadi tantangan besar

Mahakam Daily – Setiap usulan yang masuk dalam pokok-pokok pikiran

Desa Muara Enggelam, yang dahulu bergelut dalam kegelapan, kini menjadi

Ibu Kota Nusantara dibangun dengan janji energi bersih. Dimulai dengan
Anggota DPRD Kaltim Agus Suwandi menyosialisasikan program pendidikan gratis dan