Mahakam Daily – Sektor pertanian kembali menjadi sorotan utama di Kalimantan Timur (Kaltim) lewat pelaksanaan Pekan Daerah (PEDA) XI Petani Nelayan di Kutai Barat. Gelaran ini bukan sekadar ajang pamer hasil tani, melainkan barometer sejauh mana daerah mampu berdiri di atas kaki sendiri dalam urusan pangan.
Bagi Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ekti Imanuel, semangat para petani dan nelayan di ajang tersebut mencerminkan daya juang masyarakat Kaltim dalam menjaga kedaulatan pangan di tengah gempuran sektor industri. Menurutnya, PEDA bukan hanya seremoni tahunan, melainkan ruang nyata untuk menunjukkan bahwa sektor pertanian masih menjadi tulang punggung ekonomi lokal.
“Kita perlu mengembalikan marwah pertanian sebagai kekuatan ekonomi rakyat. PEDA XI di Kutai Barat membuktikan bahwa petani kita punya kemampuan besar untuk mandiri,” ujar Ekti.
Ekti menilai, keberhasilan petani di Kutai Barat dalam mengelola lahan dan memanfaatkan teknologi pertanian menjadi pelajaran penting bagi daerah lain. Hasil panen beragam komoditas seperti edamame, jagung, dan padi menunjukkan potensi besar Kaltim dalam memperkuat rantai pasok pangan daerah.
Ia juga menyinggung pentingnya peran pemerintah daerah untuk memperkuat infrastruktur pendukung, seperti irigasi, akses pasar, serta pendampingan teknologi agar petani tidak berjalan sendiri. “Kalau mau bicara ketahanan pangan, kita harus pastikan semua sektor mendukung, dari hulu sampai hilir,” tegasnya.
Dengan capaian PEDA XI yang dinilai berhasil, Ekti berharap semangat tersebut menjadi inspirasi bagi kabupaten dan kota lain. “Kaltim punya tanah subur dan sumber daya hebat. Tinggal bagaimana kita menjaga agar pertanian tetap menjadi prioritas pembangunan,” pungkasnya.
(adv/dprdkaltim)