Mahakam Daily – Di Gang Kejaksaan, Kelurahan Air Hitam, Samarinda Ulu, Senin sore, 11 Agustus 2025, puluhan warga duduk menyimak pemaparan Anggota DPRD Kaltim, Agus Suwandi. Mereka datang bukan sekadar untuk mendengar pidato politik, tetapi untuk memahami bagaimana nilai-nilai kebangsaan bisa hidup di tengah masyarakat.
Agus hadir dalam rangka Sosialisasi Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan—atau yang kerap ia sebut Sosper. Kegiatan ini sudah menjadi yang kedelapan baginya tahun ini.
“Kita harus menanamkan nilai-nilai kebangsaan pada diri kita,” ucap politikus Partai Gerindra Kaltim itu, membuka acara.
Menurut Agus, keistimewaan Indonesia terletak pada kemampuannya menjaga persatuan di tengah keragaman suku dan bahasa.
“Sejak 1945 kita merdeka, hampir tidak ada konflik besar karena perbedaan SARA. Bandingkan dengan negara lain yang sering terjebak konflik,” katanya.
Ia menegaskan, Pancasila adalah fondasi yang membuat kerukunan bertetangga dan stabilitas politik tetap terjaga. Karena itu, Perda Nomor 9/2023 hadir untuk memastikan generasi sekarang dan mendatang memahami dan menghidupi nilai tersebut.
“Tujuan sosialisasi ini agar seluruh warga paham. Setiap bulan, 55 anggota DPRD Kaltim turun ke masyarakat,” ujarnya.
Dalam acara itu, Agus menggandeng akademisi Universitas Mulawarman, Dadang Imam Ghozali. Dadang mengibaratkan Pancasila sebagai “lem” yang merekatkan persatuan bangsa.
“Tanggung jawab kita, pemerintah dan masyarakat, adalah menanamkan Pancasila pada diri sendiri. Itulah inti Bhinneka Tunggal Ika,” katanya.
Melalui pertemuan sederhana di gang tersebut, pesan yang dibawa Agus bersahaja namun mendasar, yakni menjaga Indonesia bukan sekadar urusan negara, melainkan tugas setiap individu yang memilih untuk hidup dalam harmoni. (*)