Logo Mahakamdaily.com

Muara Enggelam Hidup Tanpa Daratan

Potrer Kampung Muara Enggelam, Kutai Kartaneagra. (Foto: Mongabay)

Foto : Potrer Kampung Muara Enggelam, Kutai Kartaneagra. (Foto: Mongabay)

Mahakam Daily – Provinsi Kalimantan Timur, terdapat sejumlah permukiman tanpa daratan. Satu di antaranya adalah Muara Enggelam, di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Mengukur dengan aplikasi android, Muara Enggelam berjarak sembilan puluh lima kilometer dari Taman Samarendah, Kota Samarindaa.

Secara topografi, wilayah Muara Enggelam ini berbeda dari kebanyakan wilayah di Kalimantan Timur, karena hanya memiliki perairan alias tanpa daratan.

Meski demikian, permukiman nyatanya menyita perhatian publik. Karena lokasi Muara Enggelam bersisian dengan danau Melintang, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Bila di perkotaan, setiap rumah lumrah terparkir kendaraan pribadi baik mobil maupun motor. Di Muara Enggelam justru perahu rakit yang terpakir.

Aktivitas lalu-lintas masyarakat di Muara Enggelam menggunakan perahu rakit. Di sana tidak ada yang mempermasalahkan jalan aspal yang berlubang.

Untuk datang dari luar atau pergi ke dari Muara Enggelam pun, menggunakan ces–julukan perahu rakit. Meski begitu, ternyata wilayah ini miliki beragam infrastruktur layaknya penghuni daratan.

Mulai dari gapura desa yang tertajak kokoh di atas air, jembatan kayu yang bisa terbuka dan tertutup sesuai kebutuhan.

Ada pula pembangkit listrik tenaga surya atau PLTS berkapasitas 30 Kwp. Bahkan, Muara Enggelam memiliki tanggul pemecah ombak yang panjangnya mencapai 300 meter.

Rumah warga Muara Enggelam ini pun seluruhnya terapung dan sering disebut dengan rumah rakit.

Bahkan, masjid megahnya pun juga terapung dan terlihat kokoh layaknya rumah ibadah di daratan pada umumnya.

Melansir laman dispar.kaltimprov.go.id, permukiman pelosok yang bersisian dengan danau Melintang yang luasnya membentang hingga 11 ribu hektare.

Luas wilayah permukiman Muara Enggelam sendiri hanya 20 kilometer persegi.

Letaknya yang terpencil di tengah perairan justru membuat para penduduknya mampu hidup dari hasil kekayaan alam yang melimpah dari perairan danau air tawar tersebut.

Oleh karena itulah sebagian besar penduduk Muara Enggelam berprofesi sebagai nelayan.

Penduduk yang mayoritas bersuku Banjar ini biasanya mendapatkan hasil tangkapan ikan dari Danau Melintang berupa ikan Baung, ikan Jelawat, ikan Biawan, ikan Haruan, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Setelah hasil tangkapan ikan terkumpul, biasanya warga membawanya menuju rumah pengasapan ikan Salai.

Kini, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara memproyeksikan desa ini sebagai salah satu destinasi wisata baru.

Print Friendly, PDF & Email
Kisah mistis ini, yang telah menjadi bagian dari percakapan sehari-hari,
Murzanie Masdi menjelaskan kegiatan ini merupakan wujud nyata dari kepedulian
Lomba Beduk Sahur tersebut akan memberebutkan dua piala bergilir. Satu

Mahakam Daily – Sungai Mahakam adalah salah satu sungai terpanjang