Beri Penjelasan Kepada Masyarakat Terkait Dampak Negatif Narkoba

Hampir saban bulan dirinya bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) Kaltim menggaungkan dampak negatif narkoba.

Anggota DPRD Kaltim, Agus Suwandi dalam sosper yang digelar di Tanah Merah. (Dok)

Foto : Anggota DPRD Kaltim, Agus Suwandi dalam sosper yang digelar di Tanah Merah. (Dok)

Mahakam Daily – Menurut Anggota DPRD Kaltim, Agus Suwandy, peredaran narkoba di kalangan masyarakat sangat sistematis.

Ia mengibaratkan penyebaran narkoba seperti penyakit. Tujuannya jelas, merusak tatanan masyarakat. Baik generasi muda maupun tua.

Demikian disampaikan politikus Partai Gerindra Kaltim itu, dalam Sosialisasi Perda Nomor 4 Tahun 2022 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika, Prekursor Narkotika dan Psikotropika.

Sosialisasi peraturan daerah yang dikenal dengan sosper tersebut, berlangsung di Lapangan Golf Tanah Merah, Samarinda Utara, Ahad, 10 Maret 2024.

“Bapak dan ibu d sini pasti tidak asing dengan kejahatan yang terorganisir ini. Sangat merusak generasi. Sudah generasi muda, generasi tua jua banyak,” kata Agus, di hadapan peserta sosper.

Agus Suwandi menyebutkan, DPRD Kaltim menaruh perhatian besar atas persoalan ini.

“Kayaknya bukan berkurang, tapi malah bertambah. Narkoba ini sifatnya sesaat. Biasanya pemakai adalah orang yang sedang putus asa, dan ingin terbebas dari pikiran yang ada. Itu yang merusak,” tegas Agus.

Kendati penyebaran narkoba kian merebak di Benua Etam, Agus Suwandi bakal terus menyuarakan dan memerangi penyalahgunaan narkoba.

“Saya mendapat tugas dari pemerintah untuk menjelaskan perda nomor 4 tahun 2022 tentang narkoba ini. Kalau untuk memberantas narkoba itu tugas kita semua. Tapi kalau pemerintah itu, bagaimana kita mengurangi dan menyadarkan masyarakat dari pengaruh buruk narkoba,” tandasnya.

Dalam pelaksanaan sosper, Agus Suwandi menggandeng dua narasumber berkompeten. Mereka adalah Khairunnisa selaku penyuluh BNN Kaltim. Dan, akademisi dari Universitas Mulawarman, Dadang Imam Ghozali.

Pemaparan pertama datang dari penyuluh BNN Kaltim, Khairunnisa. Ia mengamini bahwa tingkat peredaran narkoba di Kaltim terus meningkat setiap tahun. Di mana, bahaya barang haram ini menyasar kalangan pelajar, mahasiswa, hingga pekerja.

“Secara spesifik, penelitian BNN Kaltim pada tahun 2018, sektor pelajar dan mahasiswa, berada di peringkat kedua nasional. kalah DKI Jakarta. Sementara sektor pekerja kelima terbanyak di Indonesia. Kita semuanya masuk 10 besar nasional,” terang Khairunnisa.

Ia berharap, dengan adanya sosper–agenda rutin anggota dewan–ini, masyarakat jadi lebih mengerti tentang dampak negatif narkoba. Sehingga bersama-sama memberantas dan mencegah penyalahgunaan narkoba.

“Apalagi sekarang banyak ditemukan narkoba jenis baru yang belum terdeteksi. Sabu cair dan tembakau gorila, di antaranya,” sebut Khairunnisa.

Sementara itu, Akademisi dari Universitas Mulawarman, Dadang Imam Ghozali menjelaskan salah satu cara mencegah peredaran narkoba. Di antaranya adala memperkuat ketahanan keluarga.

“Faktor keluarga adalah satu hal yang bisa mencegah narkoba,” ucapnya.

Menurut Dadang, peran orangtua penting dalam hal ini. Mereka dituntut selalu peduli dengan minat dan aktivitas yang digeluti anak.

“Ketidakpeduliaan bakal menjadi pintu masuk narkoba di dalam keluarga.”

“Generasi muda harus dijaga dan diajarkan untuk menjauhi narkoba. Karena mereka adalah penerus dan generasi emas,” tandasnya.

Motor mogok, suara berisik, atau knalpot ngebul? Jangan tunggu drama
Samarinda Run Festival 2024 rayakan budaya lokal tiap kilometer, gabungkan
Jangan abaikan tanda-tanda motor minta ganti oli! Suara kasar, mesin