Mahakam Daily – Akses air bersih di Kota Samarinda masih jadi pekerjaan rumah besar yang terus disuarakan warga, terutama saat anggota DPRD Kaltim turun ke lapangan. Hal ini disampaikan Anggota Komisi II DPRD Kaltim, Andi Muhammad Afif Rayhan Harun, yang mengaku aduan soal air bersih hampir selalu muncul di setiap kegiatan resesnya.

“Hampir setiap kali saya reses, pasti keluhan soal air bersih selalu muncul dari masyarakat. Ini memang sudah menjadi perhatian saya sejak lama,” kata Afif, Selasa (3/6/2025).

Meski begitu, ia menilai ada perbaikan kinerja dari Perumda Air Minum Tirta Kencana Samarinda, meski belum menjangkau seluruh wilayah. Ia meminta masyarakat memberi waktu bagi perusahaan daerah itu agar pembenahan infrastruktur bisa lebih maksimal.

Wali Kota Samarinda sebelumnya menyebut cakupan air bersih telah mencapai 78 persen. Namun, Afif menyebut tantangan justru ada di sisa 22 persen yang belum terlayani. Butuh dana besar hingga Rp2 triliun untuk mewujudkan target 100 persen layanan air bersih.

“Ini tantangan besar bagi kami, khususnya dari dapil Samarinda, untuk mewujudkan akses air bersih sebagai kebutuhan dasar masyarakat,” ujarnya.

Afif juga menyambut baik langkah moratorium rekrutmen pegawai PDAM oleh Wali Kota, sebagai upaya membersihkan praktik titipan dan memastikan profesionalisme.

“Alhamdulillah kemarin Wali Kota mengeluarkan moratorium. Itu artinya beliau sudah membaca sinyal bahwa PDAM perlu orang-orang profesional, bukan orang titipan,” pungkasnya.

(adv/dprdkaltim)