Mahakam Daily – Indeks Ketimpangan Gender (IKG) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada 2024 tercatat sebesar 0,441. Angka itu naik 0,027 poin dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan ini langsung mendapat sorotan dari Anggota Komisi II DPRD Kaltim, Shemmy Permata Sari, yang menilai tren tersebut sebagai kemunduran serius dalam upaya mencapai kesetaraan gender di daerah.
“Kenaikan angka IKG ini menjadi indikasi bahwa kesetaraan gender kita malah menurun. Ini fenomena yang harus segera kita perbaiki,” tegas Shemmy.
Menurutnya, peningkatan IKG mencerminkan masih kuatnya ketimpangan akses antara laki-laki dan perempuan, baik dalam pendidikan, ekonomi, maupun kesehatan. Ia menyoroti masih minimnya peran perempuan dalam pemerintahan, maraknya pernikahan dini, serta terbatasnya akses terhadap kesehatan reproduksi sebagai faktor yang memperburuk kondisi tersebut.
“Kalau perempuan tidak punya ruang yang setara di sektor ekonomi, politik, dan sosial, maka ketimpangan ini akan terus terjadi,” ujarnya.
Sebagai wakil rakyat perempuan, Shemmy menegaskan komitmennya untuk menurunkan kembali angka ketimpangan gender melalui kebijakan yang berpihak pada pemberdayaan perempuan. Ia mendorong agar pemerintah daerah memperkuat program pendidikan perempuan, membuka lebih banyak peluang kerja dan wirausaha, serta memastikan layanan kesehatan reproduksi tersedia secara merata.
“Kami di DPRD punya tanggung jawab memastikan perempuan Kaltim punya peran strategis, berdaya, dan dihargai. Kesetaraan bukan wacana, tapi harus diwujudkan dalam kebijakan nyata,” pungkasnya.
(adv/dprdkaltim)