Mahakam Daily – Keretakan bangunan baru di SMA Negeri 14 Samarinda memicu perhatian DPRD Kalimantan Timur. Komisi IV DPRD Kaltim mendesak dilakukan audit teknis menyeluruh terhadap struktur gedung sekolah yang baru digunakan sekitar satu tahun itu.
Bangunan yang terletak di kawasan Rapak Indah, Samarinda Seberang, diketahui mengalami keretakan pada sejumlah dinding. Meski belum mengganggu aktivitas belajar mengajar, kondisi ini memunculkan kekhawatiran soal keselamatan siswa dan guru.
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Agusriansyah Ridwan, menyebut pergeseran kontur tanah bisa menjadi penyebab utama retakan. Namun ia menegaskan bahwa tanpa kajian teknis mendalam, penyebab pastinya tak bisa disimpulkan begitu saja.
“Penting ada audit struktur. Jangan sampai ada potensi bahaya yang luput dari perhatian hanya karena terlihat sepele,” ujar Agusriansyah, Selasa (20/5/2025).
Menurutnya, retakan pada bangunan baru yang dibiayai APBD harus menjadi perhatian serius pemerintah provinsi. Ia menilai perlu evaluasi terhadap kualitas pembangunan, mulai dari proses perencanaan, pengawasan, hingga pelaksanaan.
DPRD Kaltim, lanjut Agusriansyah, siap mendorong Dinas Pendidikan dan Dinas PUPR-PERA Kaltim untuk segera menindaklanjuti temuan ini. Selain soal teknis, pihaknya juga menyoroti perlunya mekanisme pengawasan yang lebih ketat dalam setiap proyek infrastruktur pendidikan.
“Keselamatan warga sekolah adalah tanggung jawab bersama. Jangan tunggu ada korban baru kita bertindak,” tegasnya.
(adv/dprdkaltim)