Kaltim Berpotensi Besar Jadi Pusat Ekonomi Kreatif dari Game Dan Aplikasi Lokal

Salah satu sub sektor yang dianggap punya potensi besar untuk berkembang di Kaltim adalah aplikasi game yang mengusung unsur lokal.

Tangkapan layar salah satu aplikasi simulator Ibu Kota Nusantara (IKN). (Ist)

Foto : Tangkapan layar salah satu aplikasi simulator Ibu Kota Nusantara (IKN). (Ist)

Mahakam Daily – Kalimantan Timur (Kaltim) bukan cuma punya potensi wisata alam yang luar biasa, tapi juga mulai dilirik sebagai ladang subur untuk sektor ekonomi kreatif. Salah satu sub sektor yang dianggap punya potensi besar untuk berkembang di Kaltim adalah aplikasi game yang mengusung unsur lokal.

Restiawan Baihaqi, Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Dispar Kaltim, menyampaikan pandangannya soal potensi ini. Berikut lima poin menarik yang berhasil dirangkum dari wawancara dengannya:

Ekonomi Kreatif di Kaltim Masih Baru, Tapi Perkembangannya Maju

Ekonomi kreatif di Kaltim terbilang baru muncul sekitar tahun 2021. Dari sana, pemerintah daerah mulai menetapkan tiga sub sektor unggulan: wastra (kriya), kuliner, dan aplikasi game. Menurut Restiawan, meskipun wastra dan kuliner sudah menunjukkan hasil yang memuaskan, aplikasi dan game masih perlu digarap lebih dalam.

“Wastra sama kuliner saya pikir sudah bagus sekali ya, tinggal menggenjot aplikasi atau game,” katanya.

Potensi Besar Game dengan Unsur Lokal Kaltim

Aplikasi game dianggap punya potensi besar untuk mempromosikan budaya lokal Kaltim. Restiawan menyebutkan, digitalisasi melalui game bisa jadi cara cepat untuk memperkenalkan Kalimantan Timur kepada khalayak luas.

“Kita ingin pariwisata Kaltim dikenal melalui game atau aplikasi,” katanya.

Ia menyebut ide-ide kreatif seperti membuat game yang menghadirkan pengalaman arung jeram di Sungai Mahakam—mengangkat kearifan lokal dan alam khas Kaltim sebagai tema.

Komunitas Game di Balikpapan yang Mulai Berkembang

Menurut Restiawan, Balikpapan kini menjadi pusat pengembangan komunitas game dan aplikasi di Kaltim. Komunitas ini terdiri dari anak-anak muda kreatif yang masih cenderung “silent” alias belum terekspos seperti pelaku kuliner atau kriya. Namun, Restiawan melihat potensi besar pada mereka dan berencana menggali serta menemui komunitas ini lebih lanjut.

“Sebenarnya banyak, tapi mereka itu silent semua, gak keliatan kayak kuliner atau wastra,” ujarnya.

Dukungan Infrastruktur untuk Seni Pertunjukan sebagai Modal Tambahan

Selain aplikasi game, Kaltim juga mulai dikenal sebagai lokasi potensial untuk seni pertunjukan. Restiawan menyebutkan, keberhasilan konser Sheila On 7 di Palaran memberi sinyal bahwa Kaltim mulai diincar untuk berbagai acara besar, khususnya konser musik.

“Makin banyaknya event seni pertunjukan yang digelar di Kaltim, ekosistem ekonomi kreatif jadi semakin beragam dan menarik bagi investor serta turis,” tambahnya.

Kaltim Dikenal Melalui Game Lokal

Harapan terbesar Restiawan adalah agar Kaltim bisa dikenal melalui game dan aplikasi yang membawa kearifan lokal. Ia ingin agar orang bisa mengenal pariwisata dan budaya Kaltim dari game-game yang dibuat oleh komunitas dan perguruan tinggi setempat.

“Embrionya sudah ada ya. Ada game-game yang dibuat, background atau temanya itu Kaltim, tinggal digali lagi,” kata Restiawan.

Samarinda Run Festival 2024 rayakan budaya lokal tiap kilometer, gabungkan
Jangan abaikan tanda-tanda motor minta ganti oli! Suara kasar, mesin