Mahakam Daily – Bangunan sekolah SD 021 Loa Kulu yang berdiri sejak tahun 1982 belum pernah mengalami rehab total hingga kini.
Kepala sekolah, Didik Purwanti, mengatakan bahwa pihak sekolah mengajukan proposal melalui dinas terkait, namun belum ada realisasi.
“Di tahun 2016-2017 pernah MOU sudah mau direhab, tetapi batal karena waktu itu ada bencana, dari kita ya mengerti saja karena disana lebih membutuhkan. Kemarem juga dapat dana alokasi khusus (dak) sekali di unit yang kedua pada tahun 2013-2014 bantuan dari pusat,” kata Didik Purwanti, Senin (13/11/2023).
Didik Purwanti menambahkan bahwa sekolahnya juga ingin memiliki bangunan yang permanen seperti di kota-kota. Ia khawatir akan berdampak pada kualitas pendidikan dan minat siswa untuk belajar di sekolahnya
.
“Kemarin Alhamdulillah dapat inklusi sekarang kita gunakan untuk ruang AMBK, Murid disini semakin tahun semakin berkurang, kami minta rehab bangunan ini, karena dari 1982 belum pernah ada rehab,” ujarnya.
Menurutnya, lahan sekolahnya cukup luas untuk membangun lokal kelas yang baru, yaitu sekitar 700 meter persegi. Namun, ia mengaku kesulitan mendapatkan bahan bangunan karena lokasi sekolahnya yang jauh dari pusat kota dan terdampak oleh aktivitas tambang di sekitarnya.
“Seandainya dapat bantuan, rencana saya akan ditambah bangunan di lahan belakang sekolah, dari tahun 2012 saya sudah mulai mengajukan untuk penambahan ruang kelas,” tuturnya.
Dirinya berharap pemerintah dapat segera memberikan bantuan untuk merehab bangunan sekolahnya yang sudah tidak layak. Ia juga berusaha untuk memanfaatkan dana bantuan sekolah untuk kebutuhan siswa, seperti buku, perpustakaan, dan ruang belajar.
“Dana bantuan yang ada, kami peruntukan untuk kebutuhan siswa. Akan tetapi, masih ada bangunan yang memprihatinkan seperti WC dan Mushola serta plafon yang jebol. Untuk itu kami harapkan bantuan untuk merehab sekolah,” tutupnya.