Mahakam Daily – Banjir yang kembali melanda Samarinda, Kutai Kartanegara, dan Balikpapan menjadi perhatian serius DPRD Kalimantan Timur. Wakil Ketua Komisi III, Akhmed Reza Fachlevi, menegaskan pentingnya sinergi seluruh pihak dalam membangun solusi berkelanjutan menghadapi persoalan ini.
“Ini bukan saatnya saling menyalahkan. Mari kita refleksikan penyebab banjir, dari menyempitnya ruang hijau dan hutan, buruknya drainase, hingga posisi geografis kita yang kian rentan,” kata Reza, Selasa (20/5/2025).
Reza menyebut berkurangnya daerah resapan air menjadi faktor utama yang membuat curah hujan tinggi langsung berujung genangan. Data BMKG menunjukkan curah hujan di Samarinda pada Selasa lalu mencapai 85 milimeter per jam, menyebabkan genangan hingga 1 meter di beberapa titik.
Politisi Partai Gerindra ini juga menekankan pentingnya kesadaran kolektif masyarakat dalam menjaga lingkungan. Menurutnya, penanganan banjir bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi butuh keterlibatan aktif warga.
“Kita bisa mulai dari hal-hal sederhana, seperti tidak membuang sampah ke saluran air dan mendukung program penghijauan,” ujarnya.
Reza mendorong agar Pemprov Kaltim memperkuat koordinasi lintas sektor dan mempercepat proyek infrastruktur pengendali banjir. Selain itu, DPRD Kaltim disebutnya siap mengawal penganggaran dan kebijakan terkait penanganan banjir di daerah rawan.
“Kalau tidak ditangani serius, banjir akan terus berulang. Kita perlu komitmen bersama untuk membangun Kaltim yang tahan bencana,” pungkasnya.
(adv/dprdkaltim)