Mahakam Daily – Ruang rawat jalan di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda sudah lama penuh sesak. Pasien antre dari pagi, ruang tunggu melebihi kapasitas, sementara bangunan baru—Gedung Pandurata—masih juga belum difungsikan.
Melihat situasi itu, Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Subandi, mendesak pemerintah untuk mempercepat penyelesaian proyek dan segera mengoperasikan gedung yang disebut-sebut bakal jadi solusi kemacetan layanan kesehatan itu.
“Beberapa waktu lalu kami sudah sidak ke proyek Gedung Pandurata, di mana pengerjaannya dalam proses tahap akhir. Masalah kesehatan ini adalah persoalan krusial bagi masyarakat Kaltim secara umum,” ujar Subandi, Rabu (7/5/2025).
Gedung Pandurata, yang ditargetkan rampung pada 2025, digadang-gadang akan membantu mengurai beban RSUD AWS yang saat ini melayani lebih dari 1.000 pasien rawat jalan per hari—padahal kapasitas idealnya hanya 400 pasien. Sidak terakhir bahkan menemukan pasien masih harus berjubel.
Subandi, politisi PKS, mengakui bahwa pembangunan berjalan sesuai jalur, tapi tetap ada sedikit kemunduran dari target awal. Menurutnya, kondisi ini perlu disikapi cepat agar fasilitas bisa segera dioperasikan demi kenyamanan dan keselamatan pasien.
“Kami menilai memang ada sedikit meleset dari target, tapi harapannya Pemprov bisa segera menyelesaikan agar gedung ini segera bisa digunakan,” pungkasnya.
Gedung Pandurata bukan sekadar proyek fisik, tapi ujian bagi komitmen pemerintah terhadap pelayanan kesehatan yang layak bagi warga Kalimantan Timur.
(adv/dprdkaltim)