Mahakam Daily – Masih terasa suasana lebaran Idulfitri 2024, sebuah kebakaran dahsyat melanda area komersial di Jalan Pelita, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kecamatan Samarinda Kota. Kobaran api dengan cepat menghanguskan empat bangunan toko, pada Selasa (16/4/2024) malam.
Sekira pukul 19.50 WITA, informasi pertama menunjukkan insiden tersebut diduga lantaran terjadi korsleting listrik. Tim pemadam kebakaran bersama relawan kemanusiaan dengan tanggap berjibaku memadamkan kobaran api.
Warga setempat, Handoko menjadi saksi mata saat peristiwa kebakaran terjadi. Ia mengaku hendak menuju studio. Di tengah perjalanan, ia dikejutkan oleh bunyi ledakan sebanyak dua kali pada salah satu ruko tersebut.
“Rumah biru di sana, api berasal dari lantai dua. Saya sedang dalam perjalanan ke studio ketika melihat asap yang kemudian diikuti ledakan, dan api segera menjalar ke atap bangunan di sebelahnya,” ujarnya.
“Saya langsung keluar karena khawatir bangunan akan roboh. Lampu masih menyala meski basah, saya takut terjadi ledakan lain,” lanjutnya
Walaupun api berkobar besar, proses pemadaman berjalan lancar tanpa hambatan berarti. Namun, kerumunan masyarakat yang menonton masih menjadi sorotan. Kendati demikian, Tim damkar dan relawan berhasil memadamkan api dalam 1 jam 45 menit.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Samarinda, Muhammad Teguh Setia Wardana mengimbau warga untuk tidak menghambat upaya pemadaman dengan berkumpul di lokasi kebakaran.
“Kami meminta warga untuk memberikan prioritas kepada kendaraan pemadam kebakaran agar bisa segera sampai ke lokasi. Ini bukanlah sebuah pertunjukan,” katanya dengan tegas.
Warga juga diingatkan untuk rutin memeriksa instalasi listrik dan gas di rumah mereka dan mengganti kabel yang sudah tua untuk mencegah kebakaran di masa depan.
Insiden ini mengingatkan warga Samarinda akan pentingnya kesadaran terhadap bahaya korsleting listrik dan pentingnya mematuhi standar keselamatan.
“Sebelum meninggalkan rumah, pastikan untuk memeriksa kompor gas dan instalasi listrik, serta cabut saklar yang tidak digunakan. Banyak kebakaran di Samarinda terjadi akibat korsleting listrik,” tutup Wardana.
Untunglah, tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini. Namun, ada dua warga mengalami luka bakar saat berupaya memadamkan kobaran api. “Dua warga mengalami luka bakar di tangan dan bagian pelipis,” ujar Joko Iswanto, Koordinator Relawan Info Taruna Samarinda.
Akibat dari kebakaran tersebut, beberapa toko lain terkena dampak, seperti toko helm, pakaian, dan warung makan. Terkait penyebab pasti kebakaran, hingga kini masih dalam penyelidikan polisi.