Mahakam Daily – Menjelang tahun ajaran baru, sekolah-sekolah di Kalimantan Timur mulai disibukkan dengan agenda Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Di sisi lain, acara perpisahan siswa juga ramai digelar, tak sedikit dengan biaya tinggi yang ditanggung oleh orang tua.

Merespons hal itu, Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim. Darlis Pattalongi menegaskan bahwa sekolah negeri, khususnya jenjang SMA dan SMK, wajib mematuhi surat edaran pemerintah pusat yang melarang kegiatan perpisahan di hotel berbintang.

“Kami mengajak seluruh kepala sekolah di Kalimantan Timur untuk mematuhi edaran pemerintah pusat, yang mengimbau agar kegiatan perpisahan cukup dilakukan di lingkungan sekolah,” ujar Darlis, Senin (12/5/2025).

Ia menekankan pentingnya mencegah pungutan berlebih yang bisa membebani ekonomi orang tua siswa. Darlis menyebut bahwa kemewahan tempat bukanlah ukuran keberhasilan pendidikan.

“Yang penting adalah makna kebersamaan dan pembekalan untuk masa depan, bukan soal kemewahan tempat,” tambahnya.

Salah satu contoh yang sempat menjadi perhatian publik adalah rencana perpisahan di SMA Negeri 4 Samarinda yang akan digelar di hotel ternama. Namun setelah edaran turun, acara tersebut dibatalkan dan seluruh dana dikembalikan.

“Kami mengundang kembali orang tua siswa, menyampaikan perubahan keputusan, dan memutuskan bahwa semua dana yang sudah terkumpul akan dikembalikan 100 persen,” tegasnya.

Meski ada dana yang sempat terpakai untuk pelatih tari dan medali, Darlis menegaskan bahwa pengembalian penuh tetap menjadi komitmen.

“Biaya yang sudah terpakai menjadi tanggung jawab bersama karena merupakan keputusan awal. Namun komitmen kami jelas seluruh uang siswa dikembalikan,” pungkasnya.

(adv/dprdkaltim)