Mahakam Daily – DPRD Kalimantan Timur menilai kegiatan olahraga berbasis komunitas perlu mendapat dukungan lebih serius sebagai bagian dari pembinaan generasi muda dan penguatan ekonomi lokal. Hal ini disampaikan Anggota DPRD Kaltim, Firnadi Ikhsan, yang menyoroti pentingnya kemandirian masyarakat dalam membangun kegiatan olahraga tanpa ketergantungan pada anggaran pemerintah.

Menurut Firnadi, kegiatan seperti Pelandok Mixed Trail di Desa Loa Raya, Kutai Kartanegara, menunjukkan bahwa olahraga bisa tumbuh dari semangat swadaya dan gotong royong masyarakat.

“Olahraga bukan hanya urusan kompetisi, tapi juga sarana membangun karakter, kedisiplinan, dan kecintaan terhadap alam,” ujarnya.

Ia menjelaskan, model kemandirian ini dapat menjadi pola baru dalam pengembangan olahraga di Kaltim. Selain membina fisik dan mental, kegiatan olahraga mandiri juga menghidupkan ekonomi lokal melalui pergerakan UMKM, penginapan, hingga transportasi warga.

“Kalau kegiatan seperti ini didorong pemerintah daerah, efeknya bisa besar untuk masyarakat,” katanya.

Firnadi menegaskan, DPRD Kaltim berkomitmen memperjuangkan kebijakan yang mendorong pembinaan olahraga dari bawah, terutama yang digerakkan komunitas dan masyarakat desa. Ia menilai, olahraga rakyat adalah fondasi penting bagi pembentukan generasi muda yang sehat dan tangguh.

“Kita ingin olahraga tidak selalu bergantung pada APBD. Masyarakat harus jadi motor utamanya,” tegas politisi Partai Gerindra itu.

DPRD Kaltim berharap pola olahraga berbasis komunitas dapat menjadi arah baru pembinaan olahraga di daerah, agar lahir generasi yang kuat, mandiri, dan peduli terhadap lingkungan.

(adv/dprdkaltim)