Mahakam Daily – DPRD Kalimantan Timur menegaskan komitmennya untuk mendukung penanganan stunting yang hingga kini masih menjadi tantangan serius di daerah. Legislator menilai pencegahan stunting bukan hanya soal intervensi pemerintah, tetapi juga membutuhkan keterlibatan aktif orang tua dan masyarakat.
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Damayanti, mengatakan upaya penanganan stunting perlu dilakukan secara berkelanjutan melalui edukasi gizi, peningkatan layanan kesehatan, serta pendampingan keluarga.
“Pemerintah bisa menyediakan program, tapi orang tua yang harus aktif memastikan anaknya mendapat gizi cukup dan perawatan yang baik,” ujarnya.
Menurutnya, masalah stunting tidak bisa diselesaikan hanya dengan bantuan pangan atau program kesehatan sesaat. Perubahan perilaku dalam pola asuh, kebersihan lingkungan, dan pemenuhan nutrisi menjadi kunci utama. Damayanti menilai koordinasi lintas sektor seperti dinas kesehatan, pendidikan, dan sosial perlu diperkuat.
DPRD Kaltim juga mendorong pemerintah daerah memperluas cakupan program intervensi gizi dan posyandu aktif, terutama di wilayah pedesaan. Legislator mengingatkan pentingnya data akurat agar penanganan stunting tepat sasaran dan berkelanjutan.
“Kita semua punya peran. Pemerintah daerah harus aktif memberikan edukasi, dan orang tua wajib berperan dalam memastikan tumbuh kembang anaknya,” tegas Damayanti.
Ia menambahkan bahwa keberhasilan penanganan stunting menjadi indikator penting kesejahteraan masyarakat Kaltim di masa depan.
(adv/dprdkaltim)