Camat Sebulu Dorong Masyarakat dan Pengusaha Kapal Penyeberangan Cari Alternatif Ekonomi

Camat Sebulu, Eddy Fachrudin

Foto : Camat Sebulu, Eddy Fachrudin

Mahakam Daily – Pembangunan Jembatan Sebulu di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim), resmi dimulai. Jembatan sepanjang 800 meter ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan mendongkrak perekonomian di wilayah tersebut.

Meski disambut positif, kehadiran jembatan ini dikhawatirkan berdampak pada nasib para pengusaha kapal penyeberangan Sebulu yang selama ini menggantungkan hidup dari jasa penyeberangan.

Camat Sebulu, Eddy Fachrudin, mengimbau para pengusaha kapal feri untuk mulai memikirkan alternatif sumber ekonomi lain.

“Dengan adanya jembatan ini, akan terbuka peluang usaha baru. Masih ada waktu untuk mereka memikirkan itu,” ujar Eddy Fachrudin, Kamis (4/7/2024).

Menurut Eddy, sosialisasi terkait pembangunan jembatan sudah dilakukan, dan beberapa pengusaha kapal feri sudah mulai membeli tanah sebagai investasi masa depan.

“Artinya mereka sudah memikirkan usaha lain ketika jembatan sudah terbangun,” tambahnya.

Pembangunan Jembatan Sebulu diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan perekonomian di sejumlah kecamatan di Kukar. Masyarakat yang selama ini mengandalkan feri untuk menyeberangi sungai dengan tarif Rp 5 ribu untuk kendaraan roda dua dan Rp 20 ribu untuk kendaraan roda empat, kini akan memiliki akses yang lebih mudah dan murah.

“Sejumlah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Sebulu diyakini akan tumbuh karena aktivitas menjadi semakin lancar,” ungkapnya.

Jembatan Sebulu dibangun di Desa Sebulu Modern, yang terletak strategis di tengah-tengah Kabupaten Kukar, Kutai Timur, dan Kutai Barat.

“Efeknya sangat luar biasa jika jembatan ini sudah jadi dan dipastikan membawa manfaat besar bagi masyarakat Sebulu,” imbuhnya.

Di sisi lain, seorang anak buah kapal (ABK) feri kayu, Anto, mengungkapkan bahwa usaha jasa penyeberangan kapal feri kayu telah dilakukan warga sejak puluhan tahun lalu.

“Untuk menuju Kecamatan Sebulu dari Kecamatan Tenggarong belum memiliki jembatan dan penyeberangan menjadi akses utama saat ini,” kata Anto.

Meski resah, Anto dan rekan-rekan ABK lainnya mengaku sudah siap dengan perubahan ini. Saat ini, terdapat empat dermaga yang disiapkan untuk sandaran kapal feri kayu bongkar muat. Setiap dermaga juga dijaga oleh masyarakat yang mengatur keluar masuknya penumpang.

Pembangunan Jembatan Sebulu diharapkan menjadi awal mula perubahan signifikan dalam aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat di wilayah ini. Dengan konektivitas yang semakin baik, diharapkan pula peluang usaha baru akan bermunculan dan membawa manfaat bagi semua pihak.

Adv/Diskominfo Kukar

Mahakam Daily – Sepak bola Kaltim memang tidak bisa dianggap