Mahakam Daily – Dalam refleksi HUT ke‑80 RI, DPRD Kalimantan Timur menyoroti capaian pembangunan yang dinilai belum maksimal. Legislator menekankan perlunya strategi percepatan pembangunan di sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur untuk meratakan kesejahteraan di seluruh kabupaten/kota.
Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis, mengatakan bahwa meskipun telah banyak kemajuan, distribusi pembangunan masih timpang, terutama di wilayah pelosok. Ia menekankan perlunya sinergi antara DPRD, pemerintah provinsi, dan masyarakat untuk memastikan setiap program benar-benar menyentuh rakyat.
“Refleksi kemerdekaan ini menegaskan bahwa pembangunan tidak hanya soal angka, tetapi dampak nyata bagi masyarakat,” tegasnya.
DPRD Kaltim mendorong perbaikan tata kelola, pengawasan yang ketat, dan prioritas anggaran pada sektor yang mendesak, termasuk pendidikan dasar, layanan kesehatan, dan infrastruktur jalan di daerah terpencil.
Legislator menilai program pembangunan harus responsif terhadap kebutuhan masyarakat dan menekankan pemberdayaan ekonomi lokal agar kesejahteraan lebih merata.
“Pembangunan yang belum maksimal menjadi tantangan bagi kita semua. DPRD Kaltim akan terus mendorong agar setiap proyek, setiap program, memberikan manfaat langsung,” tambah Ananda. Legislator berharap momentum kemerdekaan menjadi titik tolak percepatan pembangunan yang lebih inklusif dan merata di Kaltim.
(adv/dprdkaltim)