Mahakam Daily – Kalimantan Timur dikenal sebagai salah satu provinsi penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar di Indonesia. Namun, ironisnya, di beberapa wilayah, listrik 24 jam masih jadi kemewahan yang belum bisa dinikmati oleh semua warga.
Masalah pemerataan listrik ini terus menjadi tantangan besar. Di pelosok, masih ada daerah yang belum sepenuhnya teraliri listrik. Permasalahan ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga anggaran yang masih jauh dari cukup. Dinas ESDM Kaltim bahkan mengusulkan tambahan Rp 7 triliun untuk memastikan pemerataan listrik.
Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Abdulloh, menyoroti ketimpangan tersebut.
“Kami perlu memastikan seluruh masyarakat mendapatkan akses listrik yang layak. Jika anggaran tidak ditingkatkan, daerah-daerah tertinggal akan terus tertinggal,” tegasnya pada Jumat, (2/5/2025).
Salah satu solusi yang tengah diupayakan adalah pembuatan blueprint kebutuhan listrik di seluruh Kaltim. Dengan adanya peta ini, pemerintah bisa lebih terarah dalam menentukan daerah mana yang paling membutuhkan prioritas aliran listrik dan bagaimana alokasi anggaran bisa lebih efektif.
Sementara itu, Kepala Dinas ESDM Kaltim, Bambang Arwanto, menegaskan bahwa proyek ini harus segera direalisasikan dan bukan sekadar wacana.
“Langkah besar ini bukan sekadar rencana. Kami ingin memastikan bahwa daerah yang selama ini masih gelap akhirnya bisa menikmati hak dasar mereka: terang untuk semua,” ujarnya. (adv/dprdkaltim)