Mahakam Daily – Panitia Khusus (Pansus) LKPj Gubernur Kaltim mulai menyoroti pengelolaan aset daerah, terutama sektor olahraga dan fasilitas umum yang dinilai belum produktif meski menelan anggaran besar.
Ketua Pansus LKPj, Agus Suwandy, menyebut rehabilitasi Stadion Kadrie Oening yang menghabiskan hampir Rp10 miliar harus diimbangi dengan pemanfaatan yang nyata. “Sayang sekali kalau sudah direnovasi tapi tidak dimaksimalkan. Masyarakat sangat memerlukan ruang olahraga yang representatif,” kata Agus, Kamis (15/5/2025).
Ia juga mendorong transformasi Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) di bawah Dinas Pemuda dan Olahraga menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), demi sistem pengelolaan yang lebih fleksibel dan profesional.
Sorotan juga mengarah ke pengelolaan Convention Hall yang masih di bawah Biro Umum Setda Kaltim. Menurut Agus, proses birokrasi terlalu panjang dan menghambat pemanfaatan gedung. “Jika dikelola dengan skema BLUD atau kerja sama swasta, pemanfaatannya bisa lebih cepat dan efektif,” ujarnya.
Hotel Atlet yang direhabilitasi dengan anggaran Rp111,2 miliar turut disinggung. Agus meminta pengelolaannya segera ditetapkan dalam waktu 100 hari ke depan agar tidak kembali mangkrak dan menjadi beban anggaran.
“Gedung semewah itu tidak boleh dibiarkan. Kalau tidak segera dikelola, nilai aset bisa tergerus,” tegasnya.
Sementara proyek Lapangan Tenis Vorvo yang menelan Rp6,86 miliar juga dikritik akibat molornya pengerjaan. Agus mendesak penyelesaian segera dan pemanfaatan aktif untuk publik.
“Setiap pembangunan harus memberi manfaat nyata. Kita punya banyak aset yang seharusnya bisa menyumbang pendapatan, bukan malah jadi beban,” pungkasnya.
(adv/dprdkaltim)