Mahakam Daily – Komisi III DPRD Kaltim menegaskan dukungan penuh terhadap program Zero Over Dimension Over Loading (Zero Odol) yang ditargetkan berlaku pada 2026. Program ini bertujuan menekan praktik kendaraan berat melampaui batas muatan dan dimensi, yang berisiko merusak infrastruktur dan mengancam keselamatan lalu lintas.
Wakil Ketua Komisi III, Akhmed Reza Fachlevi, menilai bahwa penerapan Zero Odol harus disertai pengawasan ketat di lapangan. Ia menyoroti banyaknya truk melebihi kapasitas di sejumlah jalan provinsi, termasuk jalur Samarinda-Kutai Kartanegara, yang berpotensi menimbulkan kecelakaan dan kerusakan jalan.
“Dukungan DPRD tidak hanya pada regulasi, tapi juga pengawasan dan edukasi kepada pengusaha angkutan,” ujarnya.
Selain itu, legislator menekankan perlunya kolaborasi antara pemerintah provinsi, kepolisian, dan operator jalan tol agar standar muatan kendaraan ditaati. Penggunaan teknologi seperti weighbridge dan sistem monitoring online dianggap penting untuk memastikan kepatuhan. Reza juga menekankan pentingnya sosialisasi kepada masyarakat agar program Zero Odol dipahami sebagai upaya keselamatan publik.
DPRD Kaltim akan memantau implementasi program hingga 2026, memastikan penegakan aturan berjalan konsisten dan tidak mengganggu distribusi logistik. Legislator menilai bahwa keberhasilan Zero Odol akan menurunkan biaya perbaikan jalan, meminimalkan kecelakaan, dan meningkatkan produktivitas transportasi.
“Kami di DPRD Kaltim mendukung penuh Zero Odol. Penegakan aturan harus konsisten dan melibatkan semua pihak agar jalan kita aman dan transportasi lebih efisien,” tegasnya.
(adv/dprdkaltim)